Maros, Berita kota online -- Dalam rangka pencapaian swasembada pangan nasional pemerintah pusat membuat inovasi terobosan skala nasional program Irigasi perpompaan.
Program ini serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia, untuk di kabupaten Maros ada puluhan kelompok yang mendapat bantuan tersebut.
Pelaksanaan Kegiatan ini turut di dukung
oleh pihak kodim 1422 maros serta mendapat pendampingan dari pihak kejaksaan negeri Maros.
Ketua tim monev sekaligus Kabid Sarana, prasarana dan agribisnis Nini Andriyani Nurdin menjelaskan kalau kegiatan ini adalah program nasional, dilaksanakan secara serentak, untuk kabupaten Maros ada sebelah titik kelompok yang mendapat bantuan di beberapa kecamatan.
Ditambahkan juga Nini, kalau program Irpom ini pekerjaannya ditangani lansung oleh kelompok secara swakelola, kami dari dinas bersama pihak kodim dan pendamping dari pihak kejaksaan hanya mengawasi saja pelaksanaannya.
"Semua kegiatan dilaksanakan oleh kelompok secara swadaya, terkait kelompok ada bermitra dengan leveransir, menurut kami itu sah saja, yang kami awasi dan monitoring adalah ketepatan waktu pekerjaan dan kualitas," jelas Nini sapaan akrabnya.
Dijelaskan juga, kegiatan ini ada LO yang ditunjuk dari dinas pertanian provinsi Sulsel, yang menjadi pengawas penyaluran bantuan.
Ditanya terkait adanya sinyalemen kegiatan ini dikerjakan oleh pihak ketiga. Nini secara tegas membantah, menurutnya tudingan tidak benar, karena kegiatan ini murni kelompok penerima bantuan yang kelola sendiri.
Bahkan pembelian mesin pompa kelompok tani sendiri yang membeli sendiri, kami hanya mengawasi spesifikasi yang dibeli harus sesuai juknis.
"Terkait dengan keterlambatan mesin pompa sampai ke petani itu disebabkan karena stok mesin yang sesuai juknis barangnya terbatas, karena ini program nasional sementara ketersediaan barang terbatas, jadi terpaksa kelompok harus menunggu, Alhamdulillah sekarang barangnya sudah datang semua," paparnya.
Nini juga menjelaskan, spesifikasi besar pompa setiap kelompok tidak sama, hal itu disesuaikan dengan luas lahan garapan setiap kelompok, ada yang enam inci dan delapan inci.
Yang menjadi prioritas dalam kegiatan ini adalah lahan sawah tadah hujan, dengan tujuan agar bisa menanam sampai tiga kali dalam setahun, ini target kita dalam rangka pemenuhan produksi padi menuju swasembada pangan," pungkasnya
Sementara Dandy Sama Lewa dari hppmi yang turut turun memantau lansung bersama tim monev, mengaku sangat mengapresiasi kinerja dinas pertanian dan pihak terkait, menurutnya bantuan ini memang sangat dibutuhkan oleh petani.
"Kami turun lansung melihat ini, ingin memastikan program ini apakah kegiatan ini berjalan dengan baik, tepat sasaran dan tepat guna serta asas manfaatnya, " jelas Dandy.
Menurut ketua kelompok Tani Tana didijaya yang berada di kecamatan Simbang H.Amiruddin mengaku sangat berterima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Dinas pertanian kabupaten Maros, atas bantuan yang alokasi ke kelompok kami.
Terima kasih atas bantuan ini, dengan hadirnya Irpom ini kendala kami selama ini terkait masalah air, terutama musim tanam kedua dan ketiga semoga sudah bisa teratasi," ujar H.Amir.
Amir juga membantah kalau isu yang beredar bahwa tidak ada mesin pompa itu tidak benar, kalau terlambat memang ada sedikit keterlambatan, karena barangnya terbatas, tapi sekarang sudah datang semua, sudah digunakan oleh kelompok tani.
Terkait pekerjaan ini, semua dilaksanakan oleh kelompok masing-masing secara swakelola, memang kami ada bermitra dengan beberapa leveransir pengadaan pasir dan batu gunung untuk pembangunan tempat mesin pompa," jelasnya.
Tim monev di dampingi dari beberapa unsur LSM, hppmi, beberapa media dan pihak terkait, dari pantauan sebelas kelompok dibeberapa kecamatan, semua sudah rampung semua dan siap digunakan.
( Herman)