Maros, Berita kota online -- Musim kemarau yang berkepanjangan melanda kabupaten maros sejak beberapa bulan terakhir ini, berdampak beberapa wilayah di daerah ini mengalami krisis air bersih, terutama di kecamatan pesisir.
Setidaknya ada empat kecamatan yang sangat terdampak yakni kecamatan Lau, Bontoa, Maros baru dan Marusu. Masyarakat Ke empat kecamatan ini merasakan dampak sejak awal musim kemarau.
Direktur PDAM Tirta Bantimurung Muhammad Salahuddin mengaku sangat prihatin dengan kondisi masyarakat akibat kemarau panjang' ini, menurutnya segala upaya telah dilakukan untuk mencukupi kebutuhan Aira bersih kepada warga, tapi kondisi debit air baku yang sangat turun secara signifikan.
Salahuddin mengaku kelautan beberapa IPA Idak berfungsi dengan maksimal, jadi ada beberapa titik pihaknya melakukan pelayanan dengan mobil tangki, terutama area pelanggan yang ada di kompleks perumahan.
" Untuk kecamatan Bontoa, sedikit bisa teratasi dengan berfungsinya bak penampungan yang ada tangkuru desa Bonto Marannu, resvoard ini bisa mengalirkan air 20 liter per detik, " ungkapnya.
Namun, lanjut Salahuddin,sedikit terkendala karena bak penampungan ada keretakan sehingga perlu ada perbaikan, hal ini disebabkan karena bak tersebut dibangun setahun yang lalu baru difungsikan, sehingga pengaruh panas selama setahun mengakibatkan ada keretakan.
Dalam waktu dekat ini semua bisa berfungsi dengan baik, kami harap masyarakat bersabar, kami dari pihak PDAM sangat faham dengan kondisi ini, kami terus berupaya peningkatan kapasitas sarana, tapi ini butuh proses.
"Kami juga bekerja sama selain dari Pemkab sendiri ada beberapa lembaga yang turut membantu, yakni PT PLN Persero iwas tangguh, dan berharap juga ada suntikan dana dari pemerintah pusat, Pungkas Salahuddin.
Laporan: Herman.