Jeneponto, Beritakotaonline- Kamad MIS Agangje'ne Kel. Empoang Kec Binamu Kab Jeneponto SulSel, H. Syarifuddin tidak hanya diduga melakukan pemotongan insentif guru bawahannya saja seperti diberitakan di Media ini edisi lalu, tetapi juga tercium aroma pungli terhadap orang tua siswa.
Hal itu kembali diungkapkan oleh sumber kepada Media ini, bahwa Kamad bukan hanya diduga melakukan pemotongan gaji guru tetapi juga disinyalir melakukan pungli terhadap siswa dengan alasan dana keterampilan.
Namun sayangnya, karena dana keterampilan tersebut, diduga keras tidak digunakan sesuai peruntukannya, melainkan diduga masuk kantong, H. Syarifuddin.
Bukan hanya itu Kata Sumber, tetapi juga Kamad, Syarifuddin sering melakukan intervensi dan membuat aturan yang dinilai kurang tepat terhadap para rekan guru bawahannya.
Lanjut Sumber mengatakan, bahwa dianggap keliru Kamad jika berlaku semena mena dalam jabatannya memberlakukan pemotongan upah ke guru-guru dan jika ada guru yang tidak hadir izin, sakit dan cuti melahirkan, mereka akan dikenakan denda 1 juta rupiah.
Intervensi yang diduga dilakukan oleh H. Syarifuddin selaku Kamad, selain pemotongan upah guru dan juga menyalahgunakan dana keterampilan selama 2 semester dari siswa, juga adanya intervensi terhadap semua gurunya untuk mencobos Caleg Daerah yang ditunjuk oleh Kamad dengan ancaman akan dikeluarkan di Madrasah ini, bagi guru yang tidak menurutinya.
Hal ini sudah disampaikan oleh Tim Média ini kepada Kasi Mapenda, Hj. Rahmawati ketika ditemui di ruang kerjanya pada Rabu, 27 Maret 2024.
Hj. Rahmawati mengatakan, kalau terkait pemberitaan itu, dia sudah memanggil H. Syarifuddin namun menurutnya, Kamad itu tidak mengakui adanya upah guru bawahannya yang tertinggal atau dipotong,"ungkapnya.
Kami berjanji akan segera memanggil semua guru Mis Hasri Agangje'ne itu untuk ditanya satu persatu terkait adanya indikasi indikasi yang dinilai tidak sedap itu,"tegas Kasi Mapenda.
Kepala Kemenag Jeneponto, H. Saharuddin hingga saat ini belum bisa ditemui, karena konon sedang berada di Jakarta.
Laporan : Bausad Nakku
Editor : Dirman/Andi Eka/Andi A Effendy